Josephhorowitz – Federasi Lawyer Mukmin Indonesia( ALMI) memberi tahu produser film Vina: Saat sebelum 7 Hari( 2024) ke Tubuh Reserse Pidana( Bareskrim) Polri. Mereka menuduh film yang dinaikan dari LOGIN RGO303 permasalahan pembantaian Vina itu sudah menimbulkan kegaduhan di warga serta berpotensi mempengaruhi cara investigasi sampai tetapan juri.
Sekretaris Jenderal ALMI Ahli agama Bahar mengatakan, Kepolisian Wilayah ataupun Polda Jawa Barat sedang aktif dalam memeriksa permasalahan pembantaian Vina kala film ini terbuat. Tetapi beliau memperhitungkan film Vina: Saat sebelum 7 Hari Ini, berpotensi mempengaruhi hasil investigasi serta mempengaruhi badan juri kala memutuskan masalah.
Janganlah hingga karena film ini, setelah itu terdapat penggiringan pandangan yang kesimpulannya dapat mempengaruhi sahabat interogator,” ucap Ahli agama di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Mei 2024.
Ahli agama mengatakan, Hukum Perfilman sudah menata ganjaran untuk film yang diprediksi menimbulkan kegaduhan di warga. Ganjaran itu ialah pencabutan film dari penyebaran. Tidak hanya itu, ia memperhitungkan film ini melanggar Artikel 2 bagian( 2) Hukum Data serta Bisnis Elektronik( ITE) mengenai ucapan dendam. Ia memperhitungkan sudah terdapat melotot alhasil organisasinya memberi tahu produser film pada Bareskrim.
Biarpun sedemikian itu, Bareskrim tidak lalu lekas mengerjakan peliputan itu. Pada ALMI, Bareskrim memohon mereka buat mengadukan dahulu film Vina: Saat sebelum 7 Hari itu ke Komisi Pemancaran Indonesia( KPI). Tetapi sebab film belum tersebar di tv, badan advokat itu pula wajib mengadukan film ke Badan Pemeriksaan Film( LSF) berlaku seperti badan yang membebaskan penayangan film di bioskop. ALMI melaporkan hendak menjajaki bimbingan itu.
Terpaut pelacakan permasalahan pembantaian Vina yang bersinambung sehabis film tersebar, Ahli agama berterus terang meluhurkan kewajiban interogator mengerjakan permasalahan ini. Ia berkata cuma menyesalkan kemampuan penggiringan pandangan dari narasi yang bablas disebarkan oleh film itu. Ia memeragakan, Pegi Setiawan yang diresmikan terdakwa sedang aktif dalam investigasi. Belum lama Pegi melawan ikut serta dalam permasalahan ini. Perihal itu, tutur ia, tidak terdapat di dalam film.
Sedangkan itu, Anggy Umbara berlaku seperti sutradara mengatakan sebabnya menyambut ajuan buat menggarap film yang dinaikan dari cerita jelas ini, karena baginya film ini hendak bawa banyak khasiat serta refleksi pada warga.
Masuk dalam durasi terlebih telah terdapat artikel, ditawarkan, ok aku ambil, aku ngobrol dahulu serupa keluarganya aku ambil. Sebab bagi aku film ini hendak lebih banyak bawa khasiatnya dari mudaratnya gitu, nah hendak lebih banyak bawa kebaikan, awal buat permasalahannya, kedua buat keluarganya, buat warga lebih awarenes, ke warga, kewaspadaanya, lalu imbasnya serta dampak yang dikasi ke warga itu luar lazim,” tutur ia diambil dari halaman Youtube Diskursus Net, 14 Mei 2024.
Lebih lanjut, Produser film Vina: Saat sebelum 7 Hari, Dheeraj Kalwani merinci 3 nilai berarti yang mau dinaikan dalam film Vina.
” Kita telah 5 kali bertemu keluarga( Vina), keluarga sepakat sebab terdapat 3 nilai yang sangat berarti yang mau kita bahas di film ini. Satu itu hal bully, hal bahayanya bully di Indonesia, nilai kedua merupakan hal kelompok motor buas, banyak sekali kelompok motor buas yang belum terjebak, yang ketiga merupakan permasalahan pergaulan. Jadi catatan 3 ini yang memastikan keluarga buat dinaikan jadi suatu film,” tutur Dheeraj dikutip dari halaman Youtube CINEMA 21 pada 30 April 2024.
Lebih dahulu, film Vina: Saat sebelum 7 Hari besutan sutradara Anggy Umbara membuat permasalahan pembantaian Vina Cirebon balik viral, apalagi mendesak polisi balik mengusut berakhir permasalahan itu. Mengutip dari halaman LINK ALTERNATIF RGO303, sampai hari ke- 19 film ini sudah menggapai 5. 502. 919 pentonton.